Selasa, 12 Maret 2013

iman kepada hari akhir


A. Pengertian iman kepada hari akhir
Iman kepada hari akhir adalah mempercayai dan meyakini akan adanya kehidupan yang kekal dan abadi setelah kehidupan dunia ini. Bagi orang islam wajib mengimani dan meyakini bahwa  suatu ketika nanti dunia yang kita huni beserta isinya ini akan hancur lebur, yang dikenal dengan hari kiamat. Setelah itu manusia akan di bangkitkan lagi dari alam kuburnya untuk menerima kebenaran yang sesungguhnya, yakni manusia akan mempertanggungjawabkan semua yangf diperbuat selama hidup dunia. Bukti seseorang beriman kepada hari akhir adalah ia mau mempersiapkan diri untuk menyambut hari itu, yakni dengan banyak beramal saleh, contohnya salat lima waktu, infaq, belajar dengan giat, dan lain-lain.
Datangnya hari kiamat tidak ada orang yang tahukapan waktunya, datangnya hari kiamat merupakan rahasia Allah SWT. Sebagaimana firman-Nya dalam QS. Thaha ayat 15 yang artinya: “Sesungguhnya hari kiamat itu akan datang. Aku merahasiakan (waktunya) agar supaya tiaptiap diri itu dibalas dengan apa yang diusahakan”.(QS. Th
Firman yang lainnya : “Dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tidak ada keraguan padanya, dan bahwasannya Allah membangkitkan semua yang ada dalam kubur”.(QS. Al-Hajj : 7)

Kejadian tersebut secara jelas digambarkan dalam Al-Qur’an Surah Az Zalzalah ayat 1-5, yang artinya: “Apabila bumi diguncangkan dengan guncangannya (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung) nya, dan manusia bertanya:”Mengapa bumi (jadi begini)?”, pada hari itu bumi menceritakan beritnya, karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya.”

Hari akhir menurut kalimatnya dipahami menjadi dua, yaitu:
1.      Hari akhir berarti hari yang paling akhir dalam hidup dan kehidupan makhluk di dunia ini, yang dikenal dengan hari kiamat.
2.      Hari akhir berarti hari kebangkitan atau hari akhirat, yaitu terjadinya kehidupan alam akhirat dengan rangkaian peristiwa di dalamnya.

Hari kiamat juga dibedakan menjadi dua, yaitu:
1.      Kiamat Sughra (kiamat kecil), yaitu kerusakan atau kematian yang dialami oleh sebagian kecil umat manusia yang ada di dunia. Misalnya kematian yang dialami seseorang  karena kecelakaan, sakit, bencana alam. Banjir, tsunami, gunung meletus, dan lain-lain.
2.      Kiamat kubro (kiamat besar), yaitu kematian dan kehancuran seluruh alam semesta ini tanpa kecuali. Setelah kejadian ini maka kehidupan di dunia akan berganti dengan kehidupan di akhirat.









B.Dalil Naqli tentang Hari Kiamat


  1. Firman Allah SWT dalam QS Al-hijr [15]: 92-93

Artinya : maka demi tuhanku, kami akan menanyakan mereka semua, tentang apa yang mereka kerjakan dahulu.

B. Firman Allah SWT dalam QS. Az-zumar [39]: 68 


Artinya : dan sangkakalapun ditiup maka matilah semua (makhluk) yang dilangit dan Dibumi kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sekali lagi(sangkakala itu) maka seketika itu mereka bangun(dari kuburnya) menunggu (keputusan Allah.

C. Firman Allah SWT dalam QS Al-Insan [76]: 20


Artinya : dan apa bila kamu melihat( keadaan ) disana(surga), niscaya kamu akan melihat berbagai macam kenikmatan dan kerajaan yang besar

D. Firman Allah SWT dalam QS Al-Waqi’ah [56]: 51-54

Artinya : kemudian sesungguhnya kamu, wahai orang-orang sesat lagi mendusta! pasti akan memakan buah zaqqun maka akan penuh perutmu dangannya setelah itu kamu akan meminum air yang sangat panas.



E.Firman Allah SWT dalam QS Al-Insyiqaq [84]: 7-12
 
 
Artinya : maka adapun orang yang diberikan catatan diberikan dari sebelah kanan, maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, dan dia akan dikembalikan dengan keluarganya(yang sama-sama beriman)dengan gembira.dan adapu orang yangdiberikan catatannya dari sebelah belakang maka dia akan berteriak “celakahlah aku!” dan dia akan masuk kedalam api yang menyala-nyala(neraka)

F. Firman Allah SWT dalam QS Al –Anbiya [21]: 47


Artinya : dan kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat maka
Tidak seorangpun dirugikan walau sedikitpun; sekalipun hanya sebesar biji
Sawi, pasti kami akan mendatangkan (pahala). Dan cukuplah kami yang
Membuat perhitungan.















C . Peristiwa Hari Kiamat ( Yaumul Qiyamah )

Didalam Al-Qur'an telah menerangkan tentang peristiwa yang akan terjadi pada hari Kiamat, serta manusia yang akan merasakan ketika terjadinya peristiwa pada hari itu, dimana tidak ada lagi penolong, dan penyesalan dan tobat tidak diterima lagi. Pada hari itu bumi dan langit beserta isinya dihancurkan sebagai tanda permulaan hari yang telah di janjikan Allah swt. yaitu hari kiamat.
Melihat peristiwa yang akan terjadi pada hari Kiamat itu, seorang wanita yang hamil keguguran, karena dahsyatnya guncangan-guncangan yang membuat langit dan bumi pecah berkeping-keping, manusia keluar dari rumahnya untuk mencari tempat berlindung, tetapi pada hari itu tidak ada lagi yang dapat dijadikan perlindungan, karena bumi telah di hancurkan dan semua manusia yang hidup dan seluruh makhluk akan dibinasakan, sehingga ketika Allah swt, menggantinya dengan bumi dan langit yang lain serta manusia yang telah dibinasakan tadi dibangkitan dari kuburnya atau hidup kembali dan seluruh manusia di giring untuk menghadap Allah swt, untuk dimintai pertanggung jawaban atas apa yang telah diperbuat sewaktu hidup di dunia, manusia yang beriman dan dan bertakwa kepada Allah serta melakukan perbuatan-perbuatan amal saleh akan mendapatkan tempat kembali yang baik sesuai apa yang telah mereka usahakan ketika hidup di dunia, namun sebaliknya bagi orang-orang kafir akan mendapatkan tempat kembali yang paling buruk, yaitu neraka, begitu juga kepada orang-orang mukmin yang melakukan perbuatan dosa, maka sekecil apapun kesalahan itu akan mendapat balasan.
Ketika datangnya hari Kiamat, seluruh manusia seperti anai-anai dan juga mereka seperti orang yang mabuk, sempoyongan mereka kemudian jatuh dan binasa. Allah swt, berfirman tentang guncangan yang akan terjadi pada hari Kiamat di dalam Al-Qur'an yang terdapat pada Surah Al-Hajj ayat 1-2 yang artinya:
"Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu, sesungguhnya keguncangan hari Kiamat itu adalah suatu guncangan yang amat besar (dahsyat). Ingatlah pada hari ketika kamu melihat guncangan itu larilah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusukannya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat kerasnya."
Adapun peristiwa-peristiwa yang akan terjadi menjelang tibanya hari Kiamat itu adalah,

·  Ketika matahari telah digulung dan suram.



·  Ketika bintang-bintang telah jatuh berhamburan.


·  Ketika gunung-gunung telah dijalankan atau dihilangkan (meletus, hancur).


·  Ketika unta-unta betina yang bunting telah ditinggalkan oleh pemiliknya.


·  Ketika binatang-binatang liar telah dikumpulkan.


·  Ketika lautan telah dinyalakan menjadi lautan api.


·  Ketika nyawa telah diperjodohkan ditemukan kembali dengan tubuhnya.


·  Ketika anak-anak gadis yang dikubur hidup-hidup telah ditanya, karena dosa apakah ia dibunuh.


·  Ketika buku catatan amal telah dibuka, dibeberkan.


·  Ketika langit telah dibuka tabirnya.


·  Ketika neraka Jahim telah dinyalakan apinya.


·  Ketika surga telah didekatkan untuk para calon penghuninya.

Selanjutnya Allah swt, memerintahkan kepada malaikat Israfil untuk meniupkan terompet yang pertama sebagai tanda permulaan akan hancurnya segala makhluk yang berada dimuka bumi ini tak satupun yang hidup, kecuali Allah swt.
Rasulullah saw, menjelaskan tentang peniupan terompet tersebut dalam hadistnya,
Dari Abu Hurairah r.a. Rasulullah saw. bersabda:

"Sesungguhnya Allah swt. setelah menciptakan langit dan bumi, maka Dia menciptakan pula terompet. Dan terompet tersebut mempunyai sebelas bundaran, kemudian Allah memberikan terompet tersebut kepada malaikat Israfil, lalu meletakkannya pada mulutnya, sedang pandangannya (matanya) ditujukan memandang ke arsy, sambil menanti kapan dia diperintah."

Selanjutnya Abu Hurairah bertanya kepada Rasulullah saw: Apakah terompet itu, ya Rasulullah? Beliau menjawab: Terompet itu seperti tanduk yang besar sekali dan terbuat dari cahaya (Nur). Demi Zat yang telah mengutus aku dengan membawa kebenaran (kata Rasulullah): Sesungguhnya besarnya masing-masing bundaran di dalam terompet itu lebarnya langit dan bumi. Dan terompet tersebut ditiup oleh malaikat Israfil dengan izin Allah sebanyak tiga kali. Tiupan pertama untuk mengejutkan (menakutkan) penduduk bumi, tiupan kedua untuk mematikan (membinasakan) dan tiupan ketiga adalah untuk membangkitkan dalam rangka menghadap kehadirat Allah.........,"













                                        


D . Kehidupan Di Akhirat

1.      Alam Barzakh (Yaumul Barzakh)
Barzakh, saecara bahasa berarti dinding atau pembatas. Adapun menurut istilah baszakh adalah alam atau tempat bersemayam roh manusia yang sudah mati sebelum datangnya hari kiamat. Juga disebut alam kubur. Kondisi manusia di alam ini sangat tergantung pada amalnya di dunia. Bagi yang amalnya baik akan merasakan kenikmatan di alam ini, demikian juga bagi yang amalnya buruk, ia akan mendapatkan siksaan di alam ini.

Adapun kejadian-kejadian yang akn dialami manusia di alam kubur antara alain :
1.      Pertanyaan dari Malaikat Munkar dan Nakir
2.   Setiap manusia yang mati akan diperiksa amalnya oleh Malaikat Munkar dan Nakir mengenai keimanan dan amal perbuatannnya.
3.   Nikmat dan siksa kubur
4.   Setelah manusia diperisa tentang amal perbuatannya di dunia maka bagi orang-orang yang beriman kepada Allah SWT dan beramal sleh akan mendapatkan nikmat yang besar di kubur, Sebaliknya orang yang selalu berbuat keburukan ia akan dihantui kecemasan tentang kehicupannya yang akan datangkarena di alam kubur mereka telah mencicipi tentang siksa di neraka kelak. Rasulullah SAW bersabda : “Diriwayatkan dari Ibnu Umar r.a katanya : Rasulullah SAW bersabda: Apabila seseorang meninggal dunia, kepadanya akan diperlihatkan tempatnya setiap pagi dan petang, sekiranya dia ahli surga, akan diperlihatkan kepdanya surga. Sekiranya dia dari kalangan ahli neraka, akan diperlihatkan kepadanya neraka. Diberi tahu kepadanya : Inilah tempatmu sehingga kamu dibangkitkan oleh Allah pada hari kiamat.”(HR. Bukhari Muslim)

  1. Yaumul Ba’as (Hari Kebangkitan)
Allah SWT telah menggambarkan dalam Al-Qur’an bahwa kiamat itu terjadi pada saat Malaikat Israfil Meniup sasangkala yang pertama, kemudian beberapa waktu kemudian dia akan meniupkan sasangkala itu untuk kedua kalinya. Saat ditiup sasangkala kedua itulah manusia dibangkitkan kembali dari alam kubur. Inilah yang disebut dengan Yaumul Ba’as (hari kebangkitan), Sebagaimana dijelaskan Allah SWT dalam Surah Yaasin : 51 yang artinya : “Dan ditiuplah sasangkala, maka tiba-tiba mereka ke luar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka”.(QS. Yaasin : 51)

Manusia dibangkitkan dalam keadaan yang berbeda-beda, sesuai dengan amal perbuatannya ketika berada di dunia. Disinilah akan tampak jelas keadaan manusia tanpa bisa ditutp-tutupi sedikit pun. Allah SWT menjelaskan dalam QS. Az Zalzalah ayat  : 6 yang artinya : “Pada hri itu manusia keluar dari kuburnya daklam keadaan yang bermacam-macam, supaya siperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka.”

      Setelah dibangkitkan, seluruh manusia berbondong-bondong menuju Padang Mahsyar. Mereka semua berjalan, orang-orang saleh berjalan dengan menggunakan kakinya, namun orang-orang yang ingkar (kafir) akan berjalan dengan kepalanya (mukanya). Orang-orang yang senantiasa berwudlu tamapak putih bersih dan bersinar wajahnya.
      Rasulullah SAW bersabda : “Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a katanya : seorang lelaki bertanya : Wahai Rasulullah bagaiman orang kafir dibangkitkan di atas muka mereka pada hari kiamat? Rasulullah SAW menjawab : Bukankah Allah SWT yang menjadikannya berjalan dengan dua kakinya semasa di dunia. Jadi, sudah tentu Dia mampu menjadikan mereka berjalan dengan menggunakan muka pada hari kiamat.” (HR. Bukhari dan Muslim)

3.                  Yaumul Mahsyar
Yaumul Mahsyar adalah hari dikumpulkannya manusia sejak Nabi Adam a.s sampai manusia di akhir zaman. Mahsyar adalah tempat yang sangat luas, yaitu tempat berkumpulnya semua manusia untuk menerima keputusan dari Allah SWT setelah dihitung semua amal mereka semasa hidup di dunia. Allah SWT berfirman: “Dan kami kumpulkan mereka, maka kami tidak meninggalkan mereka seorang pun”. (QS. Al Kahfi : 47)

Di Padang Mahsyar inilah manusia mengalami masa yang sangat sulit dan susah, tidak ada yang dapat menolong keculai hanya pertolongan dari Allah bagi orang-orang yang dikehendaki-Nya. Padang Mahsyar merupakan tempat penantian yang penuh harapan akan pertolongan Allah.
Gambaran mengenai Padang Mahsyar dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam haditsnya : “Diriwayatkan dari Sahl bin Saad r.a katanya : Rasulullah SAW bersabda : Pada hari kiamat manusia akan dikumpulkan  ditanah putih bersih seperti roti yang lembut, tidak apa-apa untuk seseorang itu berlindung”. (HR. Bukhari dan Muslim)
Di Padang Mahsyar inilah Allah SWT akan mengadili seluruh manusia tanpa kecuali dengan seadil-adilnya, sebagaimana firman Allah SWT yang artinya : “Dqan terang benderanglah bumi (padang mahsyar) dengan cahaya (keadilan) Tuhannya; dan diberikanlah buku (perhitungan perbuatan masing-masing) dan didatangkanlah para nabi dan saksi-saksi dan diberi keputusan di antara mereka dengan adil, sedang mereka tidak dirugikan.”(QS. Az Zumar : 69).

4.      Yaumul Mizan atau Yaumul Hisab
Mizan artinya timbangan, dan hisab artinya perhitungan. Jadi, Yaumul Mizan adalah saat ditimbangnya seluruh amal baik dan buruk manusia untuk menerima keadilan dan balasannya masing-masing. Yumul Mizan ini juga disebut Yaumul Hisab, maksudnya hari saat diperhitungkannya seluruh amal manusia, baik amal yang baik maupun amal yang amal yang buruk akan mendapatkan balasannya masing-masing atas keadilan dari Allah SWT. Firman Allah SWT. yang artinya : “Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikit pun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawi pun pasti kami mendatangkan (pahala) nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan.”(Q.S. Al-Anbiya: 47)

Allah juga berfirman dalam QS. Al Qari’ah 6 – 11 yang artinya : “Dan adapun orang yang berat timbangan (kebaikan) nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan) nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (yaitu) api yang sangat panas.”

Pada perhitungan ini, yang akan dihitung pertama kali adalah salat fardu, bila seseorang rajin dan tidak pernah meninggalkannya, bahkan menambahnya dengan salat-salat sunah, maka akan merasa bahagia dan senang saat perhitungan amal tersebut.
Rasulullah SAW bersabda : “Rasulullah SAW bersabda : Sesungguhnya amal seorang hamba yang pertama kali dihisab pada hari kiamat dari semua amalnya adalah salatnya, jika salatnya baik maka dia merasa senang dan beruntung dan bila salatnya jelek maka dia akan bersedih dan merasa  rugi. Jika terdapat sedikit kekurangan dalam salat fardunya maka Allah SWT berkata pada malaikat : lihatlah salat sunah dari hamba-Ku ini, maka salat sunahnya itu akan menyempurnakan salat fardunya.”(HR Tirmizi)

5.  Balasan Amal Baik dan Amal Buruk
Semua amal manusia akan dihitung Allah SWT tanpa kecuali. Amal sekecil apapun akan diberikan balasannya. Firman Allah SWT. QS. Zalzalah ayat 7 – 8 : “ Barang siapa yang mengerjakan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya.”

1. Balasan amal baik
Berbahagialah bagi yang beriman kepada Allah SWT serta banyak beramal saleh, karena mereka akan memperoleh kehidupan yang bahagia dan sejahtera, dan penuh kenikmatan di surga.
Allah SWT berfirman “ Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan) nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. (QS. Al Qari’ah ayat 6 – 7)

Dalam ayat yang lain : “ Adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya didalam surga mereka kekal didalamnya selama  ada langit dan bumi, kecuali jika tuhanmu menghendaki (yang lain); sebagai karunia yang tidak putus-putusnya.” (QS. Hud : 108)

2. Pembalasan amal buruk
Bagi orang-orang yang selam hidup di dunia banyak melakukan amal yang buruk (dosa), yaitu melanggar peraturan Allah SWT dan rasul-Nya siberi balasan siksaan yang sangat pedih di neraka.
 Firman Allah SWT : “ Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan) nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Dan tahukan kamu apakah neraka Hawiyah itu? (yaitu) api yang sangat panas.   (QS. Al Qari’ah : 8 - 11)
Dalam ayat yang lain : “Dalam (siksaan) angin yang amat panas dan air yang panas yang mendidih, dan dalam naungan asap yang hitam. Tidak sejuk dan tidak menyenangkan. Sesungguhnya mereka sebelum itu hidup bermewah-mewah. (QS. Al Waqiah : 42 – 44)

Dalam pemahaman ini mestilah kita nberhati-hati dalam menjalani kehidupan ini. Kita harus menjaga diri dari perbuatan-perbuatan yang melanggar peraturan Allah. Kita harus senantiasa melaksanakan apa yang diperintahkan Allah dan menjauhi larangan-Nya.




E. Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir

1.      Menjadirajin beribadah kepada Allah SWT.
2.      Bekal utama untuk mendapatkan pertolongan Allah SWT adalah beribadah. Beribadah dapat dilakukan dalam berbagai hal, bukan hanya rukun islam yang lima. Misalnya belajar dengan giat, menolong orang yang kesusahan dan lain-lain.
3.      Senantiasa meminta ampun kepada Allah SWT.
4.      Allah adalah Maha Pengampun, yang akan mengampuni segala dosa-dosa hambanya yang mau bertobat kepada-Nya. Sebelum hari kiamat datang, segala tobat makan diterima oleh Allah SWT dan akan diampuni dosa-dosa yang telah ia perbuat.
5.      Senantiasa senang berperilaku baik dan menghindari perbuatan buruk.
6.      Dengan mengimani hari akhir, manusia akan senantiasa menjaga perilakunya, ia menyadari bahwa seluruh amal perbuatan manusia akan diperhitungkan, walau sekecil apapun akan mendapatkan balasannya. Kebaikan akan mendapatkan pahal dan keburukan akan mendapatkan siksa.
7.      Memperoleh ketenangan dan ketentraman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar