Jumat, 16 Maret 2018

cara memakai kerudung segi empat kreasi

Kerudung segi empat jadi favorite banyak hijabers, kerudung segi empat dapat di terapkan dengan bermacam kreasi hijab. Selain itu kerudung segi empat juga lebih gampang diterapkan oleh wanita yang baru untuk memakai hijab. Saat ini hijab segi empat mempunyai beragam motif serta jenisnya. 

1.   Sebelum memulai, sebaiknya telah menyiapkan model kerudung segi empat yang telah dipilih sesuai dengan busana muslimah yang akan kenakan maupun ciput ninjanya agar terlihat serasi. Kesesuaian perlu memperhatikan motif, warna maupun bahan yang digunakan.
2.   Setelah mengenakan daleman ciput ninja, silahkan pasang atau kenakan kerudung segi empat diatas kepala. Buatlah posisi agar kedua sisi kiri maupun kanan sama panjangnya.
3.  Kemudian rapatkan dan temukan kedua badian sisi tepat dibawah dagu dan ikat dengan jarumnya atau peniti. Rapikan bagian kening dan pipi dengan cara melipat kain kerudung kebabagian dalam. Sampai saat inisaja sebenarnya jilbab sudah terlihat suda terlihat rapih.
4.  Untuk memberikan variasi lipat, Tarik salah satu ujung kain kearah yang berlawanan. Jika ujung kai nada disisi sebelah kanan Tarik kearah kiri kemudian sampirkan disamping telingga dan ikat dengan peniti. Begitu juga kerudung di atas kepala ditarik dengan kedua tangan agak maju kedepan sehingga membentuk lipatan.
5.  Langkah terakhir cara memakai kerudung segi empat adalah dengan menambahkan asesoris atau bross untuk mempercantik penampilan.

Aspek Hukum dalam Ekonomi


ASPEK HUKUM DALAM EKONOMI
DINA LESTARI
| 22216075 | IT022209

Dalam menyusun tugas rangkuman ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Tugas ini untuk memenuhi tugas mata kuliah aspek hukum dalam ekonomi yang diberikan oleh Dosen untuk softskill dalam pembuatan blog, metode yang digunakan adalah metode pustaka yaitu metode yang dilakukan dengan mempelajari dan mengumpulkan data dari pustaka yang berhubungan dengan buku maupun informasi dari internet.

A.  Asal Usul Hukum
Asal usul hukum sangat berhubungan dengan manusia hukum itu sendiri. Manusia terlihat sebagai makhluk pribadi sekaligus menjadi makhluk sosial atau atau disebut zoon politicon karena manusia cenderung mempunyai keinginan untuk selalu hidup bersama. Sebagai makhluk sosial manusia dalam kehidupannya memerlukan interaksi sosial satu dengn yang lain maka berbagai kepentingan memerlukan interaksi saling bertemu pertemuan kepentingan manusia dengan yang lain tak jarang menimbulkan perselisihan. Perselisihan yang ditimbulkan bisa berakibat fatal apabila tidak ada sebuah sarana untuk didamaikan inilah sebuah proses untuk menuju sebuah sistem tatanan hukum.
 Manusia – manusia ini bergabung menjadi satu berusaha untuk tetap menjadi dan mewujudkan kesejahteraan hidup bersama untuk menjaga dan mewujudkan tujuan bersama maka dibentuklah suatu peraturan untuk mengatasi konflik yang terjadi dalam mewujudkan kesejahteraan bersama.

B.  Mengapa Manusia “Menciptakan Hukum”
Untuk mengatasi pertikaian – pertikaian munculan yang ada dalam sebuah kehidupan bermasyarakat, untuk mengatur segala tingkah laku manusia agar menciptakan kedisplinan, keamanan untuk menaati peraturan yang berlaku dan agar ada keadilan dalam kehidupan. Dibentuklah perjanjian bersama untuk menjembatani persoalan tersebut. Tak lain dan tak bukan tujuan menciptakan hukum dalam sebuah negara untuk memperoleh keadilan. jika tidak ada hukum dalam suatu negara dapat menyebabkan kekacauan dalam kehidupan sehari – hari karena masyarakat akan berbuat sesuka hatinya karena mereka bebas berbuat apa saja tanpa adanya perasaan takut akan terkena sansi atas perbutannya.

C. Sumber Hukum
1.    Sumber Hukum dalam Arti Sosiologi
Sumber hukum dalam artian sosiologi adalah faktor- faktor yang menentukan isi hukum positif, misalnya keadaan – keadaan ekonomi, politik, pandangan agama dan sebagainya yang memengaruhi pembentukan undang- undang pada saat pembuatan peraturan.
2.    Sumber hukum dalam Arti Formal
Sumber hukum dalam arti formal berarti format atau wujud dari mana kita dapat melihat isi hukum yang berlaku. Sebagai sumber hukum dalam arti formal mencangkup :
-       Undang – undang.
-       Perjanjian.
-       Pendapatan ahli hukum.
-       Kebiasaan.
-       Yurisprudensi.
3.    Sumber Hukum dalam Artian Sejarah
Sumber hukum dalam artian sejarah adalah sumber dari mana pembentuknya undang – undang memperoleh bahan untuk pembentukan undang – undang dilihat dari aspek sejarahnya. Sumber hukum dalam arti sejarah ini memiliki kaitan erat dengan penafsiran khususnya penafsiran sejarah hukum.
4.    Sumber Hukum dalam Artian Filosofi
Sumber hukum dalam arti filosofi menurut Apeldoorn :
1.    Dalam arti sebagai sumber untuk isi hukum yaitu sebagai ukuran untuk mengujui hukum agar dapat hukum yang baik. Dalam pasal UU No. 10 tahun 2004 tentang pembentukan perundang – undangan dikatakan bahwa Pancasila merupakan sumber dari segala hukum negara. Kata sumber disini dapat diartikan sebagai sumber hukum dalam filosofi. Pancasila merupakan sumber hukum dalam arti filosofi dari segala hukum negara.
2.    Dalam arti sebagai sumber kekuatan meningkat dari hukum. Sumber hukum dalah akal atau ratio, sumber kekuatan meningkat adalah Tuhan.

D. Jenis – Jenis Hukum
1.    Menurut Sifatnya :
a.    Hukum yang memaksa yaitu hukum yang dalam keadaan konkrit tidak dapat dikesampingkan oleh perjanjian yang dibuat kedua belah pihak. Hukum yang ada dalamkeadaan bagaimana harus ditaati, hukum yang mempunyai paksaan mutlak. Contoh : hukum pidana.
b.    Hukum yang mengatur yaitu hukum yang dalam keadaan konkrit dapat dikesampingkan oleh perjainjian yang dibuat oleh kedua belah pihak. Contoh : hukum perdata.
2.    Menurut Isinya :
a.    Hukum privat yaitu hukum yang mengatur tata tertib dalam masyarakat yang berhubungan dengan keluarga kekayaan warga dalam masyarakat. Mengatur pula hubungan hukum antara warga masyarakat yang satu dengan yang lainnya. Hukum privat dalam arti luas terdiri dari hukum perdata dan hukum dagang. Hukum privat dalam arti sempit adalah hukum perdata.
b.    Hukum public yaitu hukum yang mengatur tata cara badan – badan negara melakukan tugasnya dan mengatur hubungan – hubungan hukum yang diadakan antar negara dengan warga negaranya atau hubungan antara badan – badan negara itu.
3.    Menurut cara mempertahankannya :
a.    Hukum materil yaitu hukum yang mengatur isi hubungan antara kedua belah pihak atau menerangkan perbuatan – perbuatan mana yang dapat dihukum dan hukuman yang dijatuhkan. Contoh isi pasal dan undang hukum perdata.
b.    Hukum formil yaitu hukum yang menunjukkan cara mempertahankan atau cara menjalankan peraturan – peraturan yang terdapat atau yang diatur dalam hukum materil. Contoh kitab undang, undang hukum acara perdata dan hukum acara pidana.
4.    Menurut Bentuk:
a.    Hukum tertulis yang terdiri dari hukun tertulis yang dikodifikasi atau dibukukan dan hukum tertulis yang tidak dikodifikasi. Contoh nya KUHP, KUH perdata dan sebagainya.
b.    Hukum tidak tertulis yaitu hukum yang hidup dan berkembang di dalam masyarakat atau hukum biasa. Hukum tidak tertulis terdapat pada negara – negara yang menganut sistem hukum command low contohnya inggris.
5.    Menurut Waktu Berlakunya
a.    Us Constitutum/Hukum positif yaitu hukum yang berlaku saat ini ditempat atau wilayah tertentu.
b.    Ius Constituendum/Hukum yang dicita – citakan yaitu hukum yang berlaku pada masa yang akan datang.
c.    Hukum antar waktu yaitu hukum yang mengatur suatu peristiwa yang menyangkut hukum berlaku saat ini dan hukum berlaku pada masa lalu.
6.    Menurut Teritorial atau Daerah Berlakunya:
a.    Hukum nasional yaitu hukum yang berlaku disuatu negara tertentu.
b.    Hukum Internasional yaitu hukum yang mengatur hubungan antara dua negara atau leboh.
c.    Hukum asing yaitu hukum suatu negara asing yang berlaku dinegara.
7.    Menurut Pribadi yang diatur :
a.    Hukum satu golongan yaitu hukum yang mengatur dan berlakunya hanya bagi satu golongan tertentu.
b.    Hukum semua golongan yaitu hukum yang mengatur dan berlakunya bagi semua golongan warga negara.
c.    Hukum antar golongan yaitu hukum yang mengatur dua orang atau lebih yang masing – masing pihak tunduk pada hukum yang berbeda.

8.    Hukum Menurut Wujudnya :
a.    Hukum objektif adalah hukum dalam suatu negara ynag berlaku umum dan tidak mengenai orang atau golongan tertentu. Hukum ini untuk menyatakan peraturan yang mengatur antara dua orang atau lebih. Contoh KUHP.
b.    Hukum subjektif adalah hukum yang dihubungkan dengan seseorang dan dengan menjadi hak. Contoh kitab undang -  undang hukum militer.


Kesimpulan
            Hukum adalah peraturan yang berupa norma dan sanksi yang diatur dengan tujuan untuk mengatur tingkah laku manusia, menjaga ketertiban, keadilan dan mencegah terjadinya kekacauan. Indonesia merupakan salah satu negara yang termasuk kedalam negara hukum. Hukum adalah aturan yang tidak bisa lepas dari kehidupan sehari – hari kita dimana tiap – tiap kehidupan kita berada dalam naungan hukum.

Referensi
-    Donald Albert Rumokoy, Frans Maramis. Pengantar ilmu hukum, Jakarta: Rajawali pers, 2016.
-       Ali,Chidir,Badan Hukum, Bandung : Almumni 1976.
-       https://id.wikipedia.org/wiki/hukum