Sabtu, 17 Desember 2016

TANGGUNG JAWAB SOSIAL SUATU BISNIS

PENGANTAR BISNIS
DINA LESTARI
| 22216075 | IT 022234 |
Dalam menyusun tugas rangkuman ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Tugas ini untuk memenuhi tugas mata kuliah pengantar bisnis yang diberikan oleh Dosen untuk softskill dalam pembuatan blog, metode yang digunakan adalah metode pustaka yaitu metode yang dilakukan dengan mempelajari dan mengumpulkan data dari pustaka yang berhubungan dengan buku maupun informasi dari internet.

       1.  Benturan dengan kepentingan masyarakat
          Suatu proses produksi sering menghadirkan benturan kepentingan antara masyarakat dengan perusahaan.benturan terjadi berbagai tingkat perusahaan besar, menengah maupun kecil. benturan terjadi karean prusahaan menimbulkan polusi bersifat normatif dilanggar diperlukan pengolahan lingkungan yang baik dengan menerapkan AMDAL.
Untuk menjalankan tanggung jawab sosial perusahaan dituntut untuk mengindahkan etika bisnis. Berikut ini hal-hal pendorongan dilaksanakan etika bisnis:
a)    Dorongan dari dalam bisnis itu sendiri.
b) Bisnis yang melibatkan rasa, karsa dan karya yang menjadi aspek pendorong diciptakannya etika bisnis yang baik dan jujur. Penerapan prinsip manajemen terbuka, hubungan industrialis Pancasila, Pengendalian mutu terpadu dengan gugus kendali mutunya merupakan contoh-contoh penerapan manajemen yang berorientasi hubungan kemanusiaan.
c)    Dorongan dari pihak luar dari lingkungan masyarakat. Seringkali menghadapi kendala berupa adanya biaya tambahan yang kadang cukup besar bagi perusahaan dan diperhitungkan dalam untung-rugi perusahaan. Sehingga pengelolaan lingkungan dan sumbangan kepedulian kepada masyarakat sekitar seringkali diabaikan.

2.  Dorongan tanggung jawab sosial
Masalah sosial yang mendorong pelaksanaan tanggung jawab sosial pada suatu bisnis :
a)    Ekologi dan gerakan pelestarian lingkungan.
Ekologi yang memberatkan pada keseimbangan antara manusia dan alam lingkungannya banyak dipengaruhi oleh proses produksi.Contohnya maraknya penebangan hutan sebagai bahan dasar industri, perburuan kulit ular, penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak.
b)    Penghematan energi.
Pengurasan secara besar-besaran energi yang berasal dari SDA yang tidak dapat dipengaruhi seperti batubara, minyak, dan gas telah banyak terjadi. Kesadaran bahwa SDA tersebut tidak dapat diperbaharui telah mendorong dilaksanakannya proses efisiensi serta mencari pengganti sumber daya tersebut, yang diantaranya adalah pemanfaatan tenaga surya, nuklir, angin air serta laut.
c)    Penerapan Manajemen Orientasi Kemanusiaan.
Penerapan manajemen akan menimbulkan hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antara pelaku bisnis dan dari pihak luar. Manfaat tersebut adalah sebagai berikut:
· Peningkatan modal kerja karyawan yang berakibat membaiknya semangat dan produktivitas kerja.
· Adanya partisipasi bawahan dan timbulnya rasa ikut memiliki sehingga tercipta kondisi manajemen parsitipatif.
· Penurunan absen karyawan yang disebabkan kenyamanan kerja sebagai hasil hubungan kerja yang menyenangkan dan baik.
d)    Partisipasi pembangunan bangsa.
Kesadaran masyarakat pebisnis terhadap suksesnya pembangunan sangat diperlukan. dengan adanya kesadaran tersebut akan membantu pemerintah untuk menangani masalah pengangguran dengan cara ikut melibatkan penggunaan tenaga kerja yang ada.

3.  Etika Bisnis
Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham dan masyarakat.
Pengetian etika bisnis menurut beberapa para ahli :
a)  Velasquez merupakan ilmu yang khusus mengajarkan tentang moral benar dan salah yang berkonsentrasi pada standar moral yang ditrapkan dalam kebijakan pelaku bisnis.
b) Steade etal merupakan standar etika yang berhubungan dengan tujuan dan cara membuat keputusan bisnis.
c) Hill dan Jones merupakan ilmu yang membedakan salah dan benar dengan tujuan untuk memberikan perbekalan pada pimpinan perusahaan saat mempertimbangkan pada pengambilan keputusan dengan masalah yang kompleks.
d) Bussines merupakan kedisplinan yang berhubungan dengan baik dan buruknya suatu tugas dan kewajiban moral dalam konteks bisnis.
Etika pergaulan dalam melaksanakan bisnis disebut etika pergaulan bisnis sebagai berikut :
a) Hubungan antar bisnis : Hubungan yang terjadi diantara perusahaan baik perusahaan kolega, pesaing, penyalur maupun distributornya. Contoh analisis harga dan kualitas produk yang harus menyesuaikan keinginan pasar serta  pengiriman barang ke daerah yang dianggap sebagai  pusat pemasaran.
b)  Hubungan antara bisnis dengan konsumen : Pertemuan  antara konsumen dengan produsen dan paling banyak ditemui selalu ada untuk membahas aspek harga dan kualitas suatu barang.
c)   Hubungan antara karyawan : Bentuk hubungan ini meliputi penerimaan latihan, promosi, transfer, demosi, maupun pemberhentian semua bentuk hubungan tersebut harus dijalankan secara objektif dan jujur.
d)   Hubungan antara investor : Pemberian informasi yang benar terhadap investor maupun calon investor merupakan bentuk hubungan ini sehingga dapat menghindari sebuah keputusan.
Prinsip etika bisnis :
a)    Prinsip keadilan
Dalam menerapkan prinsip keadilan semua pihak yang terkait dalam bisnis harus memberikan kontribusi baik secara langgsung maupun tidak langsung terhadap keberhasilan bisnis.
b)    Prinsip kejujuran
Prinsip kejujuran dalam etika bisnis merupakan nilai yang paling dasar untuk mendukung keberhasilan kinerja perusahaan.
c)    Prinsip otonomi
Dalam etika bisnis prinsip otonomi perusahaan bebas memiliki kewenangan sesuai bidang yang telah dikuasai dengan misi dan visi perusahaan tersebut.
Tujuan etika bisnis untuk menjalankan dan menciptakan sebuah bisnis seadil mungkin serta menyesuaikan hukum yang telah dibuat.

4.  Bentuk – bentuk tanggung jawab sosial suatu bisnis
Penerapan dari kepedulian sosial dari suatu bisnis berbentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial bisnis. Sejalan dengan itu dapat dilihat bahwa semakin tinggi tingkat kepedulian sosial suatu bisnis maka semakin meningkat pula pelaksanaan praktek bisnis etik masyarakat.
Beberapa bentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial :
a)    Analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL)
Penanganan limbah industri sebagai bagian dari produksi sebagai bentuk partisipasi menjaga lingkungan.
b)    Sistem bapak angkat-anak Angkat
Sistem ini melibatkan pengusaha besar yang mengangkat pengusaha kecil/menengah sebagai mitra kerja yang harus mereka bina. Terkadang hal ini menyebabkan masalah kepada pengusaha besar. Oleh karena itu dibutuhkan kesadaran tinggi dalam pelaksanaannya.
c)    Perkebunan inti rakyat (PIR)
Sistem perkebunan yang melibatkan perkebunan besar milik negara dan kecil milik masyarkat. Perkebunan besar berfungsi sebagai inti dan motor penggerak perkebunan dimana semua bahan bakunya diambil dari perkebunan kecil disekitarnya yang berfungsi sebagai plasma.
d)    Penerapan prinsip kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
Penekanan pada faktor keselamatan pekerja dengan menggunakan alat-alat menjaga keselamatan seperti topi pengaman, masker pelindung dan pakaian khusus lainnya.



Kesimpulan
Tanggung jawab sosial suatu bisnis merupakan memiliki suatu tanggung jawab terhadap karyawan, konsumen dan pemegang saham segala aspek perusahaan. Masyarakat berkembang secara luas membuka kesempatan bagi pekerja sosial benturan banyak terjadi pada perusahaan besar,menengah ataupun perusahaan kecil sering terjadi terutama dalam hal yang timbulkan polusi oleh perusahaan yang menjalankan bisnisnya. Dorongan tanggung jawab sosial harus pelaksanaan etika bisnis pada umumnya datang dari luar lingkungan masyarakat.
Etika bisnis kegiatan bisnis yang berkaitan dengan individu, masyarakat dan perusahaan etika bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi karyawan termasuk manajemen untuk melaksanakan pekerjaan yang bermoral jujur dan sikap yang profesional. Etika bisnis harus ditempuh oleh perusahaan agar tercapai tujuan yang telah ditetapkan. Bentuk – bentuk tanggung jawab sosial suatu bisnis terbentuk pelaksaan tanggung jawab sosial bisnis.



Referensi
http://id.wikipedia.org/wiki/Etika_bisnis
http://dwisetiati.wordpress.com/2010/12/20/tanggung-jawab-sosial-suatu-bisnis/




















































Tidak ada komentar:

Posting Komentar